Thursday, July 1, 2021
ETIKA KOMUNIKASI DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL
Etika berasal dari kata ethikusdan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia.10Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.11Dari definisi etika diatas, dapat diketahui bahwa “etika”berhubungan dengan empat hal sebagai berikut:
1.Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
2.Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan tidak pula universal. Iaterbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang memebahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.
3.Dilihatdari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
4.Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan cara penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi. Perkembangan media sosial akhir-akhir ini sangat pesat. Sehingga menjadi topik hangat untuk dibahas karena banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial namun kurang memahami makna medianyaitu sendiri. Adapun media sosial yang digunakan adalah Instagram.Instagram adalah aplikasi media jejaring sosial yang mampu menghasilkan dan mepublikasikan foto secara instan. Perkembangan media sosial secara langsung berdampak terhadap tatanan dari perilaku manusia, baik sebagai sarana informasi maupun sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar manusia.Media sosial seakan menjadi tempat menumpahkan segala aktivitas yang tidak jarang mengesampingkan beragam etika yang ada.
Menurut C. Widyo Hermawan,adanya penggunaan internet melalui media sosial, telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitas online.1Layaknya forum diskusi, sebuah web forum dapat juga menampung ide, pendapat, dan segala informasi dari para anggotanyasehingga dapat saling berkomunikasi atau bertukar pikiran antara satu samalainnya. Sebuah forum onlinebiasanya hanya memiliki suatu pokok bahasan tertentu, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat meluas hingga ke berbagai bidang.
Tahun 2009 media sosial menjelma menjadi alat informasi yang sangat potensial di Indonesia.Tingginya pengguna media sosial di Indonesia merupakan aplikasi jejaring situs pertemana dan informasi. Atau dengan kata lain, hampir semua masyarakat di Indonesia memiliki dan mengakses media sosial yang adaMediasosial beragammulai bermunculan dan menjadi pilihan masyarakat, seperti facebook, twitter, instagram, path dan masih banyak lainnya.3Interaksi yang dilakukan dalam media sosial, haruslah memperhatikan etika dalam berinteraksi. Hal ini sangat penting agar segala aktivitas kita di media sosial tidak berdampak buruk dalam kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal)sering dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering berbeda secara lokal.Memilih kata dalam berkomunikasi juga perlu di perhatikan agar sebuah kegiatan atau tindakan membentuk dan menyelaraskan kata dalam kalimat dengan tujuan untuk mendapatkankata yang paling tepat dan sanggup mengungkapkan konsep atau gagasan yang dimaksudkan oleh pembicara ataupun penulis. Akibat kesalahan dalam memilih kata, informasi yang ingin disampaikan pembicara bisa kurang efektif, bahkan bisa tidak jelas.
Secara umum, menurut A. Sonny Kreaf (1993: 41)9, etika dapat dibagi menjadi dua bagian:
1.Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
2.Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi. Etika khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu, Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata krama dan saling menghormati.
Media sosial seakan menjadi tempat menumpahkan cerita segala aktivitas, luapan emosi dalam bentuk tulisan atau foto yang tidak jarang mengesampingkan etika yang ada. Media sosial tidak lagi menjadi media berbagi informasi tapi hanya berbagi sensasi. Jika kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan kemajuan dalam berpikir, yang ada kemajuan teknologi tersebut berbanding terbalik dalam hal pola berfikir.
Etika berkomunikasidalam implementasinya antara lain dapat diketahui dari komunikasi yang santun. Halini merupakan juga cerminan dari kesantunan kepribadian kita. Komunikasi diibaratkan seperti urat nadi penghubung Kehidupan, sebagai salah satu ekspresi dari karakter, sifat atau tabiat seseorang untuk saling berinteraksi, mengidentifikasikan diri serta bekerja sama. Kita hanya bisa saling mengerti dan memahami apa yang dipikirkan, dirasakan dan dikehendaki orang melalui komunikasi yang diekspresikan denganmenggunakan berbagai saluran,baik verbal maupun non-verbal. Pesan yang ingin disampaikan melalui komunikasi, bisa berdampakpositif bisa juga sebaliknya.
Adapun Etika komunikasi yang baik dalam media sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan memposting artikel atau status yang bohong; jangan mencopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan.
Gambar Instagram yang diupload di atas memberikan hal negatif bagi para pembaca. Gambar yang kurang sopan dikirim ke publik, menimbulkan komentar negatif terhadap acara yang seharusnya sakral dan berakhir kebahagian. Sebaiknya gambar tersebut tidak dijadikan konsumsi publik dan tetap menjadi koleksi pribadi sebagai kenang-kenangan.Selain itu, adapun etika komunikasi dalam Instagram adalah jangan membanjiri Photo Feed, Jangan sering narsis, dan Make conversation (Memberi komentar dan membalas komentar dengan baik)
Berdasarkan pemaparan di atas, adapun kesimpulan yang ada bahwasanya etika komunikasi dalam menggunakan media sosial, khususnyaInstagram sangatlah diperlukan. Hal ini dapat meminimalkan sesuatu negatif dari tanggapan dan cara pandang seseorang pembaca atau masyaratat.Selain itu, setiap gambar atau foto yang diupload haruslah dipilih yang dapat dipublikasikan dan yang menjadi koleksi pribadi. Etika komunikasi dalam media sosialmemang sangat diperlukan, baik tuk mengupload gambar, menuliskan status ataupun memberikan komentar. Hal yang anda lakukan di ranah publik itu bersifat sosial. Semua khalayak masyarakat terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif atau negatif lain tanpa ada batasnya. Jadi sebelum anda mengupload, menulis atau memberi komentar, baiknya memeriksa kembali. Sudahkan anda memenuhi persyaratan dalam etika komunikasi? Sudahkah anda menggunakan etika komunikasi dalam media sosial, khususnya Instagram? Terakhir siapkah anda mendapat tanggapan positif dan negatif dari apa yang anda lakukan di media sosial, khususnya Instagram? Jika anda sudah memahami, silahkan anda lakukan sesuai standar etika komunikasi dalam media sosial, khususnya Instagram.
sumber :
-Abu Bakar Fahmi. 2011. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta : Elex Media Komputindo.
-Dedy Mulyana. 2014. Perkembangan Teknologi Informasi:New Media, Jurnal Umum Unpas: Terbitan Mei 2014.
-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. KBBI edisi ketiga Jakarta : Balai Pustaka.
-Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 4 No. 1.
-Franz magnis Suseno. 1993. Etika dasar. Jakarta : Pustaka Filsafat.
-Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Indonesia : Kanisius.
-Heni, A. (2008). Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog. Yogyakarta: ANDI.
-Hermawan, C. W. (2009). Cara Mudah Membuat Komunitas Online dengan PHPBB. Yogyakarta: ANDI.
-Kaplan, Andreas M; Michael Haenlein.2010. “Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media” . Business Horizons 53 : 59:68.
-K. Bertens. Etika. 2006. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
-Kismiyati. 2010. Filsafat dan Etika. Bandung : Widya Padjajaran.-
-Kurnia, S.S. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
-Madcoms. (2010). Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman.Yogyakarta: ANDI.
-Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar).Surakarta: Lindu Pustaka.
-Nugroho, Y. (2008). Adopting Technology, Transforming Society: The Internet and the Reshaping of Civil Society Activism in Indonesia. International Journal of Emerging Technologies and Society Vol.6 No.22.
-Nugroho, Y. (2010). Citizien in @ction: Collaboration, participatory democracyand freedom of information Mapping contemporary civic activism and the use of new social media in Indonesia. Inggris: University of manchester’s Institute of Innovation Research & HIVOS Regional Office Southeast Asia.
-Nurani Soyomukti. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
-Nurudin. 2012. Media Sosial Baru. Yogyakarta : DPPM DIKTI.
-Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
-Pawito. 2007).Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS. Ramadhansyah,M.C.(2012).
Pertumbuhan Sosial Media.Dikutipdari situshttp://www.sosialmedia.biz/2012/11/pertumbuhan-sosial-media.html, 5 Desember 2012.
-Rulli Nasrullah. 2015. Teori Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Kultur, dan Sosiso-Teknologi) Jogjakarta : Simbiosa Rekatama Media.Wenger, E.(et.al.)(2002). ultivating communities of practice: a guide to managing knowledge. Boston: Harvard Business School Press.
-Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI
Subscribe to:
Posts (Atom)