Friday, June 1, 2012
Burung Pipit dan Pemilik Ladang Gandum
Pada awal musim semi, ada seekor burung pipit terbang diatas ladang gandum yang sedang hijau, membuat sarang disana, bertelur dan telurnya kemudian menetas serta melahirkan burung pipit kecil.
Burung-burung pipit kecil itu dengan cepat tumbuh, sebentar kemudian tubuh mereka sudah tumbuh bulu-bulu dan sayap mereka sudah kuat, mereka sudah mulai belajar terbang.
Pada suatu hari, pemilik ladang gandum melihat gandum diladangnya sudah mulai menguning, sudah tiba waktu panen, dia lalu berkata, “Musim panen sudah tiba, saya akan pergi mencari bantuan tetangga untuk membantu memanen."
Seekor burung pipit kecil mendengar perkataan pemilik ladang, lalu tergesa-gesa dia mencari ibunya dan bertanya kepada ibunya mereka harus pindah kemana? Ibu burung pipit berkata kepada anaknya, “Anakku, pemilik ladang bukan benar-benar terdesak untuk memanen, dia hanya ingin meminta bantuan tetangganya untuk bantu memanen.”
Setelah beberapa hari berlalu, pemilik ladang datang lagi, dia melihat gandumnya sudah sangat matang dan banyak yang terjatuh, dengan tergesa-gesa dia mengomel, “Besok saya akan mengerahkan seluruh anggota keluarga dan pembantu saya serta mengupah orang untuk memanen.”
Ibu burung setelah mendengar perkataan pemilik ladang, lalu memanggil anak-anaknya dan berkata, “Sekarang kita harus segera pindah, karena pemilik ladang sekali ini sudah sangat serius. Dia sudah tidak mengharapkan bantuan tetangganya, dia sendiri yang akan memanen.”
Cerita ini menceritakan tidak boleh mengharapkan kekuatan eksternal, harus diri sendiri yang mengerjakannya, ini barulah disebut sebagai keputusan yang sejati.(The Epoch Times/hui)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment