Friday, June 1, 2012
Hubungan Harmonis Dimulai Dari Diri Sendiri
Dikisahkan seorang pengusaha bernama Ma Wenan yang tinggal di daerah Xinghua, Provinsi Jiangsu di China Kuno.
Mr. Ma adalah seorang yang berpendidikan dan sopan santun. Istrinya bernama Ms. Wu, pintar, cantik, dan cakap dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, tetapi sedikit sombong dan kritis terhadap orang lain.
Ms. Wu tidak rukun dengan Ibu mertuanya. Setiap kali Ma Wenan pulang dari perjalanan bisnisnya, istri dan ibunya saling menyalahkan atas semua masalah yang mereka hadapi dan menolak untuk saling mendengarkan satu sama lain. Hal ini membuat Mr Ma sangat gelisah. Dia tahu bahwa istrinya tidak menghormati ibunya, dan Dia ingin mengubah kondisi ini.
Suatu hari dia datang dengan rencana untuk membantu dan memberi pengertian kepada istrinya bahwa tidak ada untungnya konflik antara dirinya dan Ibu mertuanya.
Suatu hari ketika Ms Wu mulai mengeluh tentang ibu mertuanya, Ma Wenan berkata, “ Aku tahu kalau Ibu saya terlalu banyak bicara, dan sempat saya berpikir untuk pindah dari sini. Namun, kerabat dan teman-teman tidak tahu betapa sulitnya menghadapi Ibu.”
“Jika kita pindah dengan tiba-tiba orang akan mengatakan kita gagal untuk memenuhi tugas kita pada orang tua dan kita terlalu kejam dan tidak berperasaan. Jadi kamu harus sabar menghadapi, kita coba dalam satu atau dua bulan ini,” ujar Ma Wenan.
“Sebelum kita pindah, jika kamu bisa mengurus Ibu saya dengan sepenuh hati, semau orang akan tahu kamu sangat berbakti kepada Ibu dan yang tidak masuk akal adalah Ibu saya. Kemudian, tidak ada seorangpun yang akan mengkritik kita,” lanjut Ma Wenan.
Ms Wu enggan menerima permintaan tersebut. Ma Wenan melanjutkan, “Kita segera pindah. Dalam beberapa minggu kedepan, kamu hanya dapat memperlakukan Ibu saya sebagai seorang tamu yang dihormati. Hanya dalam waktu singkat.”
Ms. Wu akhirnya setuju. Sejak hari itu, Dia sangat baik dan hormat kepada Ibu mertuanya. Sang Ibu mertua melihat perubahan pada menantunya, dan Dia sangat senang. Akhirnya, Dia senang dan sangat perhatian dan baik pada menantunya. Konflik mereka mereda secara alami dan hubungan kedua belah pihak menjadi semakin baik.
Beberapa hari kemudian, Mr. Ma memperhatikan istrinya tidak pernah lagi mengeluh tentang Ibunya. Dia bertanya pada istrinya, “Bagaimana kamu merawat ibu saya belakangan ini?”. “Lebih baik,” jawabnya.
Mr. Ma berkata, “Sekarang ibu sudah semakin baik, kamu sudah memberikan perhatian dan merawat ibu dengan baik hanya untuk menunjukkan kepada semua orang kalau kamu berbakti kepada Ibu dan bagaimana rewelnya ibu. Kemudian kita dapat pindah dengan mudah dari sini”. Ms Wu mengangguk setuju.
Beberapa hari kemudian, Mr. Ma bertanya kepada istrinya, “Bagaimana ibu saya memperlakukanmu?” Ms. Wu berkata, “Sekarang ibu memperlakukan saya begitu baik, saya tidak ingin pindah kemana-mana lagi. Saya merasa terhormat berada disisinya dan memenuhi tugas saya merawatnya.”
Setelah itu, hubungan Ms Wu dengan ibu mertuanya sangat baik. Semua orang memuji keluarga mereka sebagai panutan untuk saling menghormati dan harmonis antara dua generasi. (Clearwisdom/kdk)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment