Pages

Wednesday, May 30, 2012

Belenggu Hati

Pada zaman dahulu ada cerita tentang seorang pemburu. Dikisahkan, dia sangat suka berburu di musim dingin. Pada suatu hari, dia mengikuti jejak rusa tiba di sebuah sungai yang sudah beku. Sungai ini sangat besar dan lebar, air di sungai seluruhnya telah membeku. Pemburu tidak bisa memastikan es yang membeku dipermukaan sungai tebal atau tidak, apakah dapat menahan berat badannya. Tetapi karena keinginan pemburu itu yang besar untuk mendapatkan rusa yang diburunya, dia memutuskan akan menempuh bahaya dengan menyeberangi sungai tersebut. Pemburu menundukkan badannya dengan kedua tangan dan lututnya, dia merangkak dengan hati-hati di atas permukaan es. Ketika dia telah berada ditengah sungai, imajinasinya mulai bekerja dengan aktif. Pada saat itu dia seperti mendengar suara gemuruh permukaan es pecah, dia merasa setiap saat dia akan terjatuh ke dalam sungai dan tenggelam kedinginan. Ketakutan yang besar menyerang pemburu, rusa buruan tidak dapat menarik perhatiannya lagi, sekarang, dia sangat ingin berbalik dan pulang ke rumah dengan aman. Tetapi dia telah merangkak terlalu jauh ke tengah, walau bagaimanapun maju atau mundur tidak memungkinkan lagi. Kondisinya sama-sama berbahaya. Pemburu terbaring di atas permukaan es dengan tubuh gemetar ketakutan. Pada saat ini, pemburu mendengar suara gemuruh yang mengerikan. Ketika dengan ketakutan dia mengangkat kepalanya, dia melihat seorang petani sedang mengangkut benda-benda berat dengan pedati kuda dengan kecepatan tinggi melewati sungai yang beku ini. Ketika petani melihat seorang pemburu yang terbaring diatas salju yang beku, wajahnya penuh ketakutan dan tubuhnya gemetar, dia menjadi terheran-heran, dia menyangka dia telah bertemu dengan orang gila yang ketakutan. Sangat sering, kita ragu-ragu untuk maju, bukan karena hambatan dari dunia luar, tetapi semuanya adalah belenggu didalam hati kita sendiri. (ms/Yin Yusheng)

0 comments:

Post a Comment