Pages

Wednesday, May 30, 2012

Kisah Orang Tua Gila

Di provinsi Shandong, China, tepatnya di kota Qingzhou, terdapat sebuah legenda kuno. Pada saat dinasti Ming, sebuah desa yang berbatasan dengan Lie dan Yuan terdapat sebuah desa yang disebut desa Tang. Seluruh penduduk di desa itu bermarga Tang. Mereka hanya terdiri dari 30 keluarga. Mata pencaharian mereka adalah bertani. Penduduk di desa ini sangat sedikit, mereka hidup dengan makmur. Tetapi seluruh penduduk didesa ini orangnya agak egois, tidak peduli kepada orang disekeliling mereka, dan kualitas moral juga sangat rendah. Pada suatu hari saat pagi-pagi buta, hari mulai terang, desa ini dikunjungi oleh orang tua gila. Diatas pundaknya memikul sebuah cangkul, dan di depan dadanya juga terdapat sebuah cangkul. Mulutnya tidak berhenti berteriak, “Kebakaran, kebakaran besar, coba lihat apakah kobaran api yang sangat besar ini? Di depan api besar, di belakang api besar”. Orang tua ini sepanjang pagi berteriak, tetapi tidak ada seorang penduduk desapun yang memperdulikannya, beranggapan orang tua ini hanya sosok orang tua yang gila dan tidak merasa capek. Orang yang mendengar pekikkannya merasa lelah, risau dan jenuh. Ketika orang tua ini hendak pergi dari desa ini, dia berjalan melewati sebuah rumah, kebetulan tuan rumah sedang memasak air untuk membuat teh, melihat orang tua gila ini melewati pintu rumahnya lalu dia berkata, “Hai! Orang tua, anda kelihatan cape, jangan berteriak lagi, cepatlah masuk minum teh dan melepaskan lelah!. Orang tua gila ini setelah mendapat undangan tanpa segan-segan lagi masuk dan duduk, mereka berdua mulai mengobrol, tuan rumah setelah mengobrol dengannya mengetahui bahwa orang tua ini sama sekali tidak gila, bahkan orang ini adalah seorang yang berpendidikan, orangnya sopan, serta orang yang berkecukupan. Orang tua ini berkata, “Didesa ini hanya keluarga kamu yang orang baik, saya melihat di desa ini besok akan terjadi kebakaran besar, saya khusus datang menyelamatkan orang, jika engkau percaya kepada perkataan saya, besok pagi bawalah seluruh anggota keluargamu serta harta dan bahan makanan yang bisa dibawa, segera meninggalkan tempat ini. Jika tidak akan terjadi bencana besar yang tidak ada seorangpun bisa hidup”. Setelah berkata demikian, dia meninggalkan desa tersebut. Keesokan harinya, keluarga ini membawa seluruh anggota keluarga serta makanan dan barang-barang yang bisa dibawa meninggalkan desa mereka. Benar saja, ketika mereka keluar dari desa itu terjadi kebakaran besar. Seluruh asap hitam menutupi seluruh desa, api berkobar sangat besar, seluruh desa beserta isinya hangus terbakar. Akhirnya keluarga ini berjalan kesebelah barat sampai pada desa Suiji, mereka menetap disini, melanjutkan hidup mereka dan meneruskan mata pencaharian mereka dengan cara bertani, turun temurun mereka hidup didesa ini dengan aman. Menurut cerita bahwa marga Tang yang tinggal di desa Suiji adalah keturunan dari keluarga yang terlepas dari bencana kebakaran tersebut. (mingxin/hui/asr)

0 comments:

Post a Comment