Pages

Wednesday, May 30, 2012

Terapi Baru Mengatasi Kanker Prostat

Terapi baru untuk mengatasi kanker prostat kini sedang dikembangkan. Dalam tulisan di jurnal Lancet Oncology, para ahli mengatakan teknik baru itu menggunakan ultrasound, bukan pembedahan maupun radioterapi yang dapat menimbulkan efek samping parah, termasuk tidak dapat menahan buang air dan impotensi. Metode baru terapi kanker prostat ini nampaknya lebih efektif karena efek samping yang lebih kecil dibandingkan teknik perawatan yang dipakai selama ini. "Kami berhasil membuktikan bahwa teknik baru ini meminimalkan efek samping. Sembilan dari 10 pria yang kami rawat tidak mengalami impotensi atau gangguan buang air," kata Hashim Ahmed, dokter dari Inggris yang menjadi ketua tim peneliti. Namun Ahmed mengatakan teknik yang ia kembangkan masih perlu diujicobakan ke lebih banyak pasien. Robert Page--salah seorang dari 41 pasien kanker prostat yang dirawat dengan teknik baru- mengatakan senang bisa pulih setelah dirawat sejak dua tahun lalu. "Hasilnya sangat menggembirakan dan efek sampingnya sangat minimal dibandingkan dengan teknik-teknik lain," kata Page yang tinggal di London selatan. Profesor Gillies McKenna, ahli kanker di Inggris, mengatakan bila teknik baru ini bisa dibuktikan dalam uji coba lanjutan yang lebih luas maka akan menjadi alternatif utama perawatan kanker prostat. Sedangkan direktur Yayasan Kanker Prostat Inggris, Owen Sharp, menyambut baik teknik ini namun menekankan masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala lebih besar. "Kami tentu senang dengan hasil kajian ini, yang ternyata bisa meminimalkan efek samping perawatan. Metode baru ini memiliki masa depan yang cerah," kata Sharp. "Namun perlu diingat pula, pasien yang mendapatkan perawatan dengan metode baru kurang dari 50 orang. Untuk bisa dipakai di dunia medis, cara tersebut masih harus diuji coba lagi dengan jumlah pasien lebih banyak," katanya. Di Inggris kanker prostat menewaskan sekitar 10.000 pria setiap tahun. (Erabaru/bbc.co.uk/sua)

0 comments:

Post a Comment